Gallery

The galleries at the Indonesian Islamic Art Museum feature collections that connect the history of Islam in Indonesia, ranging from ancient war equipment to the beauty of batik and calligraphy. Each item on display tells the story of how Islam influenced culture and art in the archipelago. From the war equipment used by Muslim troops in the past, to the meaningful artworks of batik and calligraphy, the gallery provides a deep insight into the journey of Islamic history that has played a major role in shaping the traditions and lives of the Indonesian people.

(Indonesian Version)

Gallery di Indonesian Islamic Art Museum menampilkan berbagai koleksi yang menghubungkan sejarah Islam di Indonesia, mulai dari perlengkapan perang pada zaman dahulu hingga keindahan batik dan kaligrafi. Setiap benda yang dipamerkan menceritakan bagaimana Islam mempengaruhi budaya dan seni di nusantara. Dari perlengkapan perang yang digunakan oleh pasukan Muslim di masa lalu, hingga karya seni batik dan kaligrafi yang sarat makna, galeri ini memberikan wawasan mendalam tentang perjalanan sejarah Islam yang berperan besar dalam membentuk tradisi dan kehidupan masyarakat Indonesia.

1. A Helmet Kavaleri Forces (Helm Pasukan Kavaleri)

Material : Iron

Estimate : CA 17 Century

Origin : Ottoman Dinasty

Description : The headgear used by the cavalry troops of the Ottoman army on the battlefield.

(Indonesian Version)

Material: Besi

Perkiraan: Abad ke-17

Asal: Dinasti Ottoman

Deskripsi: Perlengkapan kepala yang digunakan oleh pasukan kavaleri tentara Ottoman di medan perang.

2. Qur’an Over 400 Years Old (Al-Qur’an Berusia Lebih dari 400 tahun)

Material : Paper dan Gold Ink

Estimate : Ca 17 Century

Origin : Persian

Description : The Qur’an from Persia is more than 400 years old, written in the traditional way using gold ink and is very step in the world, considering the workmanship is very complicated and takes a very long time, and costs a lot of gold.

(Indonesian Version)

Bahan: Kertas dan Tinta Emas

Perkiraan: Abad ke-17

Asal: Persia

Deskripsi: Al-Qur’an yang berasal dari Persia berusia lebih dari 400 tahun, ditulis dengan cara tradisional menggunakan tinta emas dan sangat langkah di dunia, mengingat pengerjaannya yang sangat rumit dan memerlukan waktu yang sangat lama, dan menghabiskan emas yang tidak sedikit.

3. A Combat Helmet Knight (Helm Tempur Kesatria)

Material : Iron

Estimate : 19th Century

Origin : Turki

Description : The headgear used by the Ottoman Turkish knights who were very well known as the Ottoman Empire under the leadership of Osman Bey in northwest Anatolia and Mahmed II who conquered Constantinople, in the 16-17 century AD, and experienced the peak of power under the reign of Solomon the Great, became one of the one of the strongest countries in the world.

(Indonesian Version)

Bahan: Besi

Perkiraan: Abad ke-19

Asal: Turki

Deskripsi: Pelindung kepala yang biasa digunakan oleh Kesatria pasukan Ottoman Turki yang sangat terkenal dengan sebutan Kesultanan Ustmaniyah dibawah pemimpin Osman Bey dibarat laut Anatolia dan Mahmed II yang menaklukan Konstantinopel, tepatnya pada abad 16-17 M, dan mengalami puncak kekuasaan dibawah pemerintahan Sulaiman Agung, menjadi salah satu negara terkuat di dunia.

4. War Armor (Zirah Perang)

Material : Iron

Estimate : 19th Century

Origin : Turki

Description : This long-sleeved armor was commonly used as protection in war by the troops of the Ottoman Empire / known as the Ottoman Empire to be precise throughout the 16th-17th centuries at the height of its power under the reign of King Suleiman the Magnificent who was one of the strongest Sultanates/States in the world. Controls most of Southeastern Europe, West Asia/Caucasus, North Africa and the Horn of Europe. with Constantinople as its capital and its power covered a very wide area around the Mediterranean basin.

(Indonesian Version)

Bahan: Besi

Perkiraan: Abad ke-19

Asal: Turki

Deskripsi: baju besi lengan panjang ini biasa digunakan sebagai perlindungan dalam peperangan oleh tentara pasukan Kesultanan Utsmaniyah / dikenal dengan Kesultanan Ottoman tepatnya sepanjang Abad 16 – 17 pada puncak kekuasaannya dibawah pemerintahan Raja Suleiman Agung yang merupakan salah satu Kesultanan / Negara terkuat di dunia. Mengendalikan sebagaian besar Eropa Tenggara, Asia Barat / Kaukasus, Afrika Utara dan Tanduk Eropa. dengan Konstantinopel sebagai Ibu Kota nya dan kekuasaannya meliputi wilayah yang sangat luas disekitar cekungan mediterania.

5. Batik Calligraphy (Batik Kaligrafi)

Material : Cloth

Estimate : Ca Early 20 Century

Origin : Sumatra

Description : Batik cloth inscribed with Arabic calligraphy letters that function as a sacred cloth for religious ceremonies or as a cloth covering the body to be prayed before being buried.

(Indonesian Version)

Bahan: Kain

Perkiraan: Awal Abad ke-20

Asal: Sumatra

Kain Batik bertuliskan huruf arab kaligrafi yang berfungsi sebagai kain yang disakralkan untuk upacara keagamaan atau sebagai kain penutup jenazah yang akan di sholatkan sebelum di makamkan.

6. Horsemen Mamluk Brigade (Prajurit Berkuda Brigade Mamluk)

Material : Replica

Origin : Ustmaniyah Dinasty

Description : The Mamluk or Mamalik troops were famous in the Middle Ages as the elite troops of the Ayuliyah and Ottoman dynasties in Central Asia and the Middle East. The rise of the Mamluks began with the need for troops capable of guarding and mobilizing for the interests of the Kingdom at all times. Their military capabilities have always been the best in warfare. This is due to very strict training, discipline and selection.

(Indonesian Version)

Bahan: Replika

Asal: Dinasti Utsmaniyah

Deskripsi: Pasukan Mamluk atau Mamalik terkenal di abad pertengahan sebagai pasukan elit dinasti Ayyuliyah dan Ustmaniyah di asia tengah maupun timur tengah. Kebangkitan Mamluk berawal dari kebutuh an terhadap pasukan yang mampu menjaga dan digerakkan untuk kepenting an Kerajaan setiap saat. kemampuan militer mereka selalu menjadi yang terbaik dalam peperangan. Hal tersebut karena pelatihan, disiplin dan seleksi yang sangat ketat.

7. Islamic Bell with Muslim Figure (Lonceng Islam dengan Figur Muslim)

Material : Wood

Estimate : 18th – 19th Century

Origin : Java, Indonesia

Description : This tool is allegedly used as a tool to call / notify them to worship to the mosque.

(Indonesian Version)

Bahan: Kayu

Perkiraan: Abad ke-18 – 19

Asal: Jawa, Indonesia

Deskripsi: Alat ini diduga digunakan sebagai alat untuk memanggil / memberitahukan mereka untuk ibadah ke Mushola.

8. Protective Headgear Horse Kavaleri (Pelindung Kepala Kavaleri Berkuda)

Material : Iron

Estimate : Ca 18 Century

Origin : Mughal Dinasty

Description : Steel head armor for war horses of the Mughal Sultanate Cavalry troops led by a King named Babur, who founded the Mughal Empire from Genghis Khan through his mother’s family, the founder of the Yuan Kingdom which had ruled in mainland India from the 16th – 18th centuries.

(Indonesian Version)

Bahan: Besi

Perkiraan: Sekitar Abad ke-18

Asal: Dinasti Mughal

Deskripsi: Pelindung kepala dari besi baja untuk kuda perang pasukan Kavaleri Kesultanan Mughal yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Babur, yang mendirikan Kerajaan Mughal dari Genghis Khan melalui keluarga ibunya pendiri Kerajaan Yuan yang pernah berkuasa di daratan India mulai Abad ke 16 – 18.

9. Puppet Zone (Zona Wayang)

10. Walisongo Zone

11. Interior Indonesian Islamic Art Museum

The Gallery at the Indonesian Islamic Art Museum provides an unforgettable experience for visitors who want to better understand Indonesia’s Islamic cultural heritage. With collections that reflect the journey of Islamic history, art and tradition, the gallery not only educates, but also inspires. As a place to preserve and appreciate the richness of Islamic culture, the gallery is an important place to explore the profound influence of Islam in shaping Indonesia. Each visit is expected to enrich knowledge and deepen appreciation of this remarkable cultural heritage.

(Indonesian Version)

Gallery di Indonesian Islamic Art Museum memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung yang ingin lebih memahami warisan budaya Islam di Indonesia. Dengan berbagai koleksi yang mencerminkan perjalanan sejarah, seni, dan tradisi Islam, galeri ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menginspirasi. Sebagai wadah untuk melestarikan dan menghargai kekayaan budaya Islam, galeri ini menjadi tempat yang penting untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai pengaruh besar Islam dalam membentuk Indonesia. Setiap kunjungan diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan memperdalam apresiasi terhadap warisan budaya yang luar biasa ini.